Ada sebuah prinsip kepemimpinan yang bagus sekali yang berasal dari dunia militer dan diadopsi oleh para pakar manajemen. Prinsip itu saya selalu ingat dan pegang teguh. Pertama kali saya mendengarnya sekitar 41 tahun lalu saat saya manajer junior di sebuah perusahaan asal Amerika Serikat. Prinsip tersebut berbunyi sbb: “There are no bad soldiers, only incompetent officers”. Maksidnya adalah bahwa “tidak ada prajurit yang buruk, yang ada adalah perwira yang tidak kompeten”. 
Elaborasinya adalah nika bila ada prajurit yang perilaku atau kemampuannya buruk, maka dapat dipastikan bahwa itu disebabkan oleh para perwiranya tidak kompeten. Dengan kata lain, seorang pimpinan tidak bisa melepas tanggung jawab begitu saja bila terjadi kegagalan atau terjadi peristiwa buruk dengan menyalahkan bawahan atau anak buahnya. Ia tidak boleh p mengatakan bahwa kegagalan atau peristiwa itu terjadi kerena bawahan atau anak buahnya tidak mampu atau lalai dalam melaksanakan tugas-tugas mereka.  

Mungkin saja sebagian dari bawahannya bukan dia yang merekrut atau mengang-katnya. Tetapi bila ada bawahan yang berbuat kesalahan, walaupun bukan diperintah oleh atasan, atasan tsb tetap harus bertanggung jawab secara moral karena telah lalai dalam mengawasi dan membina mereka. 

Untuk mengimbangi tanggung jawab yang berat tersebut, para pimpinan satuan kerja harus ikut serta dalam proses pemilihan dan pengembangan kemampuan bawahannya. Ia juga punya hak untuk menegur atau bila perlu, memberi hukuman (punishment) dan “ganjaran” (reward) pada bawahan2-nya. 

Dua berita lama (tahun 2013) yang link nya yang tempatkan dibawah ini menunjukan bahwa prinsip tersebut dipegang teguh oleh pimpinan TNI dan POLRI. 

Saya mengucapkan salut untuk mereka. 

http://news.detik.com/read/2013/04/05/190527/2212920/10/kapolda-yogya-brigjen-sabar-rahardjo-dicopot 

http://news.detik.com/read/2013/04/06/102040/2213131/10/pangdam-iv-diponegoro-diganti-jadi-staf-mabes-tni 

Selamat …..