Tahun 2012 lalu, saat saya Komisaris Independent untuk P.T. Krakatau Steel, saya sempat sholat jumat di kantor pusat PT Krakatau Steel di Jakarta. Khotib pada hari itu yang saya lihat masih muda memilih sebuah tema Khotbah yang bagi saya sangat menarik. Sebagai tema untuk khotbahnya ia mengutip sebuah pepatah Arab yang berbunyi: “AL HAROKAH, BAROKAH”. Uraian yang diberikan oleh Khotib muda dengan bahasa yang sederhana itu pun bagus dan sejalan dengan apa yang biasa kita baca di bahan pelatihan atau dengar dalam ceramah-ceramah populer. Sampai saat ini (11 tahun telah berlalu) saya masih tetap ingat akan khotbahnya dan memperkaya bahan-bahan yang telah ada dalam benak saya.
Arti harfiah dari “Al Harokah, Barokah” adalah: “Bergerak itu berkah” dan yang dimaksud dengan “bergerak” dalam konteks ini mencakup seluruh tubuh dan pikiran kita. Dengan demikian maka “bergerak” adalah: 1. Aktif secara fisik; tidak duduk atau berdiam diri bermalas malasan. 2. Aktif berfikir, proaktif, mengambil inisiatif/inovatif 3. Aktif membangun jejaring pergaulan (networking) dengan cara bersilaturahmi secara aktif. Khotib memberikan sebuah contoh tentang ikan konsumsi yang bila dipelihara di kolam air deras akan terpaksa bergerak terus sehingga akan lebih banyak makan dan cepat gemuk. Sebaliknya, air kolam yang tidak bergerak akan segera dipenuhi lumut (algae) dan bakteri atau parasit yang akan menjadi sumber penyakit serta berbau busuk.
Para dokter mesti ingat pada Socrates, Guru Besar Ilmu Kesehatan jaman Yunani kuno yang mengajarkan pada murid-muridnya sebagai berikut: “Obatilah pasien kalian dengan makanan (yang sehat) dan ajaklah mereka BERJALAN-JALAN” (tentu saja maksudnya berolahraga). Seorang dokter yang tinggal di daerah BSD Tanggerang Selatan, yang saya pernah berkonsultasi, selalu memaksa pasienpasiennya yang pernah mengalami stroke untuk terus aktif secara fisik mengerjakan apa saja di rumah selain berjalan-jalan. Para eksekutif dan manajer senior (angkatan tahun ‘80an) yang sempat membaca buku “top” karya Tom Peters dan Henry Waterman (tahun 1984) berjudul: In Search of Excellence akan ingat apa yang mereka tulis tentang “M.B.W.A” yaitu singkatan dari Management by Wandering Around yang oleh perusahaan-perusahaan Jepang disebut GEMBA.
Dr. Mahatir Muhamad, mantan Perdana Menteri Malaysia (2 kali) yang tahun ini berusia 97 th. sampai saat ini tidak pernah berhenti “bergerak” walaupun ia mengakui bahwa secara fisik ia telah lamban. Demikian pula Mr. Lee Kuan Yew, Perdana Menteri pertama negara Singapura, yang wafat dalam usia a 88 tahun saat masih hidup selalu menasihati bangsanya sbb: “Kalau kalian berfikir, pada saat kalian berusaha 58 tahun, lalu pensiun dan menikmati hidup (tanpa melakukan apa-apa) maka habislah kalian”. Ia melanjutkan: “Bila aku harus jatuh (meninggal) aku mau jatuh sebagai sebuah biji (yang akan tumbuh lagi), bukan sebagai daun mati”.
Secara pribadi, saya telah merasakan dan membuktikan sendiri apa manfaat dari kesukaan bergaul dan membangun jejaring itu. Tentu saja untuk bergaul dengan tujuan membangan jejaring pergaulan yang saya maksud adalah dengan orang orang dan kelompok yang memiliki karakter posisitif, bukan dengan mereka yang malah menjerumuskan kita ke lingkungan yang buruk. Kebiasaan bergaul dan membangun jejaring tersebut justru telah membantu saya untuk terus belajar tentang kemampuan (kompetensi) termasuk sikap yang tepat yang harus digunakan dalam ber-interaksi dan berkomunikasi dengan kenalan dan teman yang memiliki latar belakang berbeda, termasuk adat istiadat dan nilai-nilai budaya mereka.
Manfaat dari kebiasaan dan kesukaan bergaul itu telah membantu saya sering mendapat bantuan dari teman sejak masih kuliah, mendapat pekerjaan dengan cepat saat baru lulus dari UNPAD, Bandung, mendapat bantuan dalam bentuk petunjuk, nasihat sampai materi saat menjalani studi S2 di negara Australia dan akhirnya dalam mengembangkan karir saat sudah kembali ke Indonesia. Akhirnya, keaktipan bergaul dan berteman semakin terasa manfaatnya sejak saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan purna waktu di sebuah Perusahaan untuk menjalani profesi sebagai konsultan bebas mulai tahun 1999.
Jakarta, 24 Agustus 2023
- Th. 1988 sbg. Ketua Umum baru PMPI makan malam Bersama anggota Dewan Pengurus Pusat dan Perwakilan Daerah.
- Th. 1979 bersama bbrp. Orang rekan kerja di I.C.I Ltd. Inggris saat mengikuti pelatihan selama 1 bulan.
- Th. 1979 bersama para senior mendiri-kan Perhimpunan Manajemen Personalia Indonesia (PMPI). Jadi Wkl. Sekjend.
- Th. 1989 sbg. Ketua Umum P.M.P.I. Bertemu Alm. Laks. (P.) Sudomo, Menteri Tenaga Kerja Saat itu.
- Th. 1991 sbg. Ketua Umum PMSM Ind. Menyerahkan Kenang-Kenangan kpd. Alm. Dr. Cosmas Batubara, Menaker saat itu.
- April 2018 bertempat di bersama beberapa teman sesama Lansia Menandatangani Ikrar Pendirian Perkumpulan Lansia Aktip Peduli (LANTIP) Indonesia
- Th. 2021 sbg. Ketua Dewan Penasihat Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) bersama Ketua Umum-nya berbicara dalam sebuah acara oleh PMSM Indonesia Daerah Bandung.
- Th. 1991 sbg. Ketua Umum PMSM IND. mendampingi Alm. IR. Cacuk Sudaryanto, DirUt P.T. Telkom & Ketua Umum Perhimpunan Manajemen Indonesia
- Th. 1990 sbg. Ketua Umum PMSM IND. Berbincang dg rekan-rekan seprofesi dari PNG. dan Filipina dlm. Resepsi Penutupan Konferensi MSDM Asean di BALI
- Th. 1980 bersama bbrp org. tetangga se R.T. di Cinere Est. Depok, berkemah di pantai Bayah, Banten Selatan
- Awal Th. 1966 – bersama teman-teman Pengurus “Keluarga Mhs. Lebak”.
- Th. 1986 reuni di Melbourne bersama bbrp. Orang teman kuliah di program MBA Melbourne Uni. (1970 – 1972)
- Th. 2009 bersama bbrp.teman mancing menuju lokasi Sea Mount Reef, Samudera Hindia, di sekitar “dagu” P. Sumatera
- Th. 2006 berkunjung ke Desa Baduy Dalam Cibeo, diapit oleh 2 orang tokoh Baduy, “Ayah” Kodo (kanan saya) dan Jaro Nasinah (kiri saya)
- Th. 1963 – saat th. ke 3 sbg. Mhs. S.1 Jur. Adm Niaga, FISIP UNPAD, Bandung.
- Th. 2012 bersama bbrp warga Baduy, kenalan lama di salah satu desa dipinggir wilayah Baduy. Banten Tengah