Dalam Blog saya telah ada 2 (dua) buah tulisan saya terkait Kompetensi. Yang pertama sekitar konsep dasar kompetensi, pengertian, komponennya dll. dan yang kedua membahas tentang kompetensi tenaga pimpinan. Istilah Kompetensi sangat popular di kalangan praktisi MSDM dan khususnya mereka yang aktif dalam kegiatan pengembangan SDM (Human Resource Development/HRD). Hari ini saya akan membahas tentang teknik atau metode meng-identifikasi dan menetapkan persyaratan kompetensi. Mayoritas praktisi dan akademisi bidang manajemen SDM selalu berpegang pada konsep bahwa pada dasarnya kompetensi terdiri dari tiga buah komponen utama yaitu Knowledges (Pengetahuan), Skills (Keahlian/Keterampilan) dan Attitude (Sikap, yang didalamnya termasuk kepribadian) yang biasa disingkat jadi K.S.A.
Konsep “K.S.A” itu berlaku untuk semua kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, apakah itu sebagai profesinya, profesi tambahan dan malahan hanya kegemaran (hobby). Artikel saya kali ini akan membahas tentang “Profil Kompetensi” dalam konteks ini adalah sebuah daftar berisi semua jenis pengetahuan (knowledges), keahlian (skills) dan attitude (serta traits) yang membentuk persyaratan kompetensi untuk sebuah profesi tertentu. Agar tidak membosankan, untuk pembahasan kali ini saya akan menjadikan keahlian memancing (khususnya di laut) sebagai obyek pembahasan tentang topik kompetensi ini.
Profil Kompetensi Pemancing ikan Profesional
Siapapun yang baru memulai kegiatan memancing sebagai hobby, khususnya di lautan, termasuk di muara sungai besar menggunakan kapal atau perahu, untuk bisa naik ke kelompok pemancing professional, mereka harus menguasai semua elemen dari K.S.A untuk kegiatan mancing yaitu dibawah ini.
KNOWLEDGES (Pengetahuan yang harus atau perlu dimiliki).
- Pengetahuan dasar tentang iklim, musim dan kondisi cuaca termasuk pengaruh dari posisi bulan terhadap perilaku laut, misalnya terkait pasang surut – terutama bila memancing di lokasi yang dekat ke pantai.
- Jenis Ikan yang menjadi target (ingin ditangkap) dan area (laut mana) serta spot (lokasi di laut) yang harus didatangi dimana jenis-jenis ikan yang menjadi target itu berada. Ada banyak faktor yang mempengaruhi misalnya kedalaman laut, apakah laut sudah menjadi daerah penangkapan ikan oleh nelayan tradisional (tidak jauh dari pantai) atau nelayan kelas kakap yang menjelajahi samudera atau laut yang masih bisa disebut laut “sepi”. Ikan ikan yang hidup di Muara atau di Laguna yang airnya tenang akan berbeda lagi. Dst.
- Perairan yang akan didatangi dan dijadikan tempat memancing. Pertama ditentukan oleh jenis ikan yang akan kita pancing. Bila target kita adalah ikan “dasaran” yang hidup di terumbu karang maka akan berbeda bila target kita adalah ikan ikan yang sedang bermigrasi mengikuti pergerakan arus. Untuk ikan dasaran, kedalaman air maksimum adalah sekitar 40m. lebih dari itu akan cukup melelahkan. Bila yang kita incar adalah ikan-ikan pemangsa yang bersembunyi di sekitar batu karang berarti kita akan melakukan “Popping” maka “spot” nya juga berbeda. Dst.
- Musim-musim (bulan-bulan apa dalam tiap tahun) saat ikan yang menjadi target biasanya akan berada di spot yang dipilih. Ada kelompok ikan-ikan nomaden yang biasanya ukurannya cukup besar selalu bergerak mengikuti pergerakan arus laut sepanjang mereka hidup. Tentang musim ikan ini bisa dipelajari dari kebiasaan para nelayan.
- Jenis tackle (alat mancing yang terdiri dari: joran (rod), reel (penggulung “kenur”), dan jenis “kenur” (fishing line – untuk memancing di laut biasanya digunakan yang berbentuk sudah “dijalin”) dan jenis serta ukuran kail yang tepat untuk teknik yang harus atau akan digunakan.
- Teknik memancing yang tepat untuk tiap jenis ikan yang berbeda; ada teknik Trolling, Popping, Jigging, Casting atau Bottom Fishing (Dasaran). Satu dari teknik-tenik itu yang akan dijelaskan secara singkat adalah trolling. Teknik trolling adalah yaitu teknik memancing jenis ikan pemangsa yang cukup besar dan mencari makanan mereka berupa ikan-ikan kecil dan cumi yang berenang dekat permukaan. Tackle untuk trolling ditempatkan diburitan perahu dan ditarik selama pelayaran). Bila anda ingin tahun tentang teknik lain, silahkan cari saja di Google.
- Jenis jenis umpan untuk tiap jenis ikan dan untuk teknik memancing yang akan digunakan, baik umpan berbentuk “lure” (umpan palsu), ikan betulan (hidup atau mati), cumi atau lainnya.
- Alat/software untuk meramalkan cuaca yang sekarang bisa diinstall di hp kita.
- Fiture kapal mancing yang akan disewa dan peralatan yang dimilikianya termasuk mesin cadangan, Genset, Radio komunikasi, GPS, Fish Finder (Radar Pencari Ikan) dan semua alat keselamatan, minimal Jaket Pelampung.
- Kompetensi Kapten Kapal dan semua anak buahnya sebagi kapten dan ABK kapal mancing.
- Berbagai kemungkinan risiko yang bisa dihadapi baik akibat cuaca yang tidak bersahabat ataupun akibat kerusakan kapal/perahu yang digunakan dan cara menyelamatkan diri bila terjadi kecelakaan dilaut.
SKILLS (Semua jenis keahlian yang wajib untuk mampu melakukan);
- Cara mengikat simpul “line” (kenur/tali) dan mengikatkan kail ke line (“line”).
- Cara menyangkutkan umpan ke kail, atau mengikat “lure” (umpan palsu) ke “line” (kenur).
- Cara “memainkan” alat memancing yang digunakan (Cara memainkan lure/umpan). Misalnya teknik “nge-cast”, “nge-jig” dan “nge-pop”.
- Kemampuan “merasakan” adanya ikan yang akan memakan umpan bila menggunakan teknik mancing dasaran.
- Teknik “fight” (teknik menangani ikan yang menyambar umpan agar tidak lepas lagi).
- Teknik menangani ikan yang tertangkap saat ikan sudah bisa didaratkan di atas perahu/kapal.
- Berkomunikasi dengan efektif dan akrab antara sesame teman mancing dan dengan kapten kapal dan awak perahu.
- Berenang dan memasang alat keselamatan yang harus dipakai saat terjadi keadaan darurat.
ATTITUDE (sikap) yang harus dimiliki:
- Menetapkan keselamatan diri dan kelompok sebagai yang utama. Bila diyakini bahwa akan terjadi peristiwa yang membahayakan, baik berbentuk informasi dari sumber resmi ataupun peristiwa yang terjadi misalnya perubahan cuaca atau kerusakan kapal atau alatnya maka demi keselamatan, maka rencana trip mungkin harus dibatalkan.
- Mau belajar terus untuk memperdalam pengetahuan dan keahlian dari mereka yang diketahui memiliki pengetahuan dan skills yang lebih tinggi.
- Kemauan dan kesiapan untuk bergaul dan berkomunikasi dengan mereka yang memiliki kegemaran yang sama dan bergabung dalam kelompok atau jejaring yang saat ini bisa dilakukan melalui media social.
- Bila memancing bersama sama sebagai satu tim harus kompak, tidak serakah dan saling membantu karena hasilnya akan dibagi rata.
- Mencintai lingkungan sehingga tidak membuang sampah sembarangan, terutama barang plastic.
- Kesadaran bahwa hobby mancing itu untuk kesenangan.bukan untuk mencari nafkah. Karenanya harus siap melaksanakan prinsip dan teknik “Catch and Release” (CnR) terhadap ikan ikan yang mulai langka!
- Juga harus mematuhi semua peraturan yang dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah terkait tentang musim-musim (waktu dalam tiap tahun) yang diijinkan untuk memancing.
- Termasuk dalam butir 7, adalah memperhatikan dan mematuhi ketentuan tentang larangan untuk memancing di kawasan yang dilindungi atau harus memiliki ijin memancing (semacam Sertifikasi) saat mau memancing di Negara-negara, seperti misalnya di Australia, Canada dan banyak Negara Eropa.
Silahkan mencoba membuat profil kompetensi jabatan-jabatan/pekerjaan yang ada di perusahaan anda dengan menerapkan cara analisa seperti telah diuraikan.
Jakarta 17 Januari 2021